Naruto 520 rahasia dibalik edo tensei
"OOOOOOO!!!" Teriak Naruto di dalam ruang Latihan. Lelaki yang kini telah berada dalam mode bijuu (meskipun belum sempurna) ini terus berlatih mengeluarkan rasengan bijuu. Untuk beberapa saat, Naruto berhasil membentuk rasengan bijuu, namun tiba-tiba saja bola hitam itu buyar dan Narutopun terpental. "Masih belum ... Itu 9,5 hitam berbanding 0,5 putih ... Diawal memang sepertinya mudah, namun sebenarnya sulit ..." Terang Bee pada Naruto yang kini telah kembali ke wujudnya semulag. "Hah ... Omong kosong dengan perbandingan, Aku tak mengerti ... Aku ini tipe orang yang belajar dari pengalaman, bukan teori ... Rasengan baru ini sangat berat, aku tak mampu menahannya ... Tak ada waktu untuk mempelajari detailnya, yang bisa ku lakukan hanyalah terus berlatih Rasengan Bijuu ini, lagi dan lagi sampai aku bisa! Ukh ..." Tiba- tiba saja Naruto merasakan rasa sakit di tangannya. "Dalam wujud manusia, kau akan menerima resiko sakit di tanganmu ... Sebaiknya kau istirahat dulu ... Naruto" Saran Bee. "Kau tak dengar ya? Barusan ku bilang aku tak punya banyak waktu ..." Naruto tersenyum, Beepun terdiam. "Kau ... Beritahu saja kalau aku sudah mencapai perbandingan delapan berbanding dua, saat aku sudah bisa merasakannya, semua ini akan beres ..." Naruto terus mencoba. "Heh ... Baiklah, aku mengerti. Kita lakukan apa yang pas menurutmu ..." Ucap Bee. "Ugh ..." Di dalam persembunyian Madara, Anko masih disandera. "Wanita itu, Sepertinya ia masih hidup ..." Ucap Madara. "Ia memiliki segel Tuan Orochimaru, dan di dalam tubuhnya terdapat chakra Orochimaru ... Aku belum bisa membunuhnya ..." Ucap Kabuto. "Haah .... Bunuh saja ia sekarang! Bagaimanapun juga ia telah melihat tempat persembunyian kita ..." kata Madara. "Sabarlah ... Aku ingin dia hidup agar aku bisa menghisap Chakra Tuan Orochimaru yang ada di dalam tubuhnya ... Ini adalah langkah yang aku perlukan untuk meningkatkan kekuatanku, dengan Chakra ini ... Ikatan Edo Tensei akan semakin kuat ..." Jelas Kabuto. "Hari ini kawan ... Besok menjadi lawan ... Mungkin kau memiliki niat lain padaku ..." Ucap Madara curiga. "Hmm ... Sepertinya kau masih belum mempercayaiku .... Apa yang harus aku lakukan agar kau percaya?" tanya Kabuto. "Edo Tensei ..." Jawab Madara. "Apakah teknik ini benar-benar menggunakan mahluk hidup sebagai korbannya? Jelaskan semua hal tentang Edo Tensei padaku ... Termasuk cara menghentikanya ... Dan, Perlihatkan padaku proses menghidupkan mayat dengan Edo Tensei, di sini ... Sekarang juga!" perintah Madara. "Bagaimana kalau aku menolak?" tanya Kabuto. "Kau tak akan pernah mendapat apa yang kau inginkan ..." Ancam Madara. "Hmm ... Aku tak boleh melawannya ... Dia memiliki Rinnengan ... Yeahh ... Tapi tenang saja, aku masih memiliki kartu trup, aku tak boleh mengacaukan semuanya ..." Pikir Kabuto. "Baiklah ..." Kabuto menyanggupinya. "Tetapi ... Tak ada satupun yang bisa kita jadikan korban, atau kau ingin mengorbankan wanita itu?" lanjut Kabuto bertanya. "Kalau kau membutuhkan korban, aku akan memberikannya ..." Madara menggunakan teknik Teleportasi dan mengeluarkan dua orang lelaki yang masih hidup. "Heh ... Mereka berdua ..." "Yaa ... Mereka berdua adalah anjing peliharaan Danzou .... Setelah aku menangkapnya, aku membawa mereka ke dalam Genjutsuku" Madara mengeluarkan Fuu dan Torune dan dengan kejamnya, pria bertopeng ini mencengkram dan meremukan leher Torune. "Dasar ... Tak memiliki belas kasihan ..." "Baiklah Kabuto, bahan-bahannya telah lengkap ... Lakukan Edo Tensei sekarang juga ... Gunakan yang satu ini (Fuu) untuk mengEdo Tensei satu lagi yang baru saja aku bunuh!" Perintah Madara. Kabuto memulai ritualnya, ia mengeluarkan sebuah gulungan dan kemudian mencengkram tubuh Torune dengan ekornya. "Baiklah ... Pertama-tama aku akan menjelaskan apa itu Edo Tensei ... Edo Tensei merupakan salah satu bagian dari Kuchiyose no Jutsu ..." Sambil menjelaskan, Kabuto menusuk perut Torune dengan Kunai. "Memanggil arwah manusia yang telah damai di akhirat ... Untuk itu, kau membutuhkan sesuatu dari orang yang ingin kau hidupkan ... Sedikit bagian dari tubuhnya, DNA ..." Kabuto menaruh sepotong daging Torune di atas gulungan dan kemudian meletakan tangannya di atasnya. "Tanpa melakukan ini semua ... Kau tak akan bisa menggunakan Edo Tensei ..." Lanjut Kabuto. "Mereka yang bisa di Edo Tensei hanyalah mereka yang berada di Akhirat ... Dulu, tuan Orochimaru pernah mencoba untuk membangkitkan Hokage keempat, namun ia gagal ... Itu karena arwah Hokage keempat tidak ada di Akhirat, melainkan di segel oleh Shiki Fuujin. Dan ketika Konoha diserang, Hokage ketiga juga menggunakan teknik penyegelan yang sama untuk menyegel dirinya dan juga dua Hokage lainnya, jadi ..." "Dengan kata lain ... Kau tak bisa menghidupkan kembali para Hokage, mulai dari Hokage pertama hingga keempat?" Tanya Madara. "Ya ... Sebenarnya aku ingin menghidupkan lebih banyak lagi shinobi hebat, namun mencari DNA orang yang telah lama mati bukanlah hal yang mudah, mencari, menggali, dan mengenali DNA mayat yang telah membusuk adalah hal yang merepotkan ..." Kabuto menaruh gulungan beserta bahan-bahan formulanya di atas tanah, menempelkan darahnya dan kemudian mulai merapal Jutsu. Sebuah segel terlihat muncul di daerah di sekitar tubuh Fuu. "Jadi ... Itu ritulnya?" Madara bertanya-tanya. Dari segel tadi, terlihat serpihan- serpihan putih yang mengitari tubuh Fuu perlahan mulai menempel ke tubuhnya. Fuupun berteriak dan kemudian ia mati. "Akhirnya ... Seorang yang awalnya hidup, kini menjadi wadah bagi jiwa orang yang telah meninggal ... Edo Tenseipun selesai ..." Kabuto menyelesaikan Jutsunya. "D,dimana ini??" Torune yang telah hidup kembali bertanya-tanya. "Edo Tensei ... Menurutku ini adalah Ninjutsu terhebat ... Diciptakan oleh Hokage kedua dan kemudian disempurnakan oleh Tuan Orochimaru ..." Kabuto memasang Jimat pada sebuah kunai dan kemudian memasukannya ke dalam tubuhnya. "Dengan ini ... Kepribadian orang yang di Edo Tensei akan terkunci dan kemudian menjadi anak buah yang patuh ... Orang yang dibangkitkan akan mematuhi semua perintahku, dan masih tetap bisa menggunakan Jutsu mereka. Termasuk Kekkei Genkai seperti Rinnengan, ataupun Sharingan Itachi. Sayangnya aku tak mampu menemukan mayat Uchiha Shisui, dan mayat Jiraiya karena ia ada di dalam lautan. Meskipun mata kanan Danzou dan senjata Pain memiliki DNA mereka, aku tetap tak bisa membangkitkannya" Ucap Kabuto. "Sudahlah ... Jangan paksakan keberuntunganmu ..." Ujar Madara. "Tak apa-apa, menurutku ini sudah lebih dari cukup ..." "Jutsu ini terlalu indah untuk menjadi kenyataan ... Tentunya teknik ini memiliki resiko?" tanya Madara. "Hehehe ..." Kabuto malah tertawa. Sementara itu, di tempat para Kage, Ao sedang menyampaikan Informasi pada para Kage. "Tanpa informasi dari Aburame Muta, kita tak bisa mengetahui secara pasti gerakan musuh, apalagi mereka bergerak di dalam tanah. Kita harus memperlebar jangkauan deteksi sampai ke bawah tanah, sepertinya mereka berencana untuk melewati pasukan kita dan menyerang dari belakang" "Gunakan elemen tanah menggali mereka!" Ucap Raikage. "Segera hubungi Kitsuchi!" Perintah Tsuchikage. Salah seorang Ninjapun langsung menghubungi Divisi intel lewat suatu alat yang dipasang di kepalanya. Dengan alat ini, para ninja dari tiap Divisi terhubung melalui Divisi intel. "Divisi intel ... Hubungi Kitsuchi!" Ucap salah seorang shinobi di tempat Divisi intel, terdapat seorang shinobi yang juga menggunakan alat yang sama. "Laksanakan!" Ucap Ninja Divisi intel. "Siap ke Divisi intel 2 ...!" Perintah Shinobi lain. "Perintah baru? Apa sudah waktunya?" Tanya shinobi Divisi 2 tersebut. Di tempat pasukan Divisi 2, seorang anggota Divisi Intel berkata pada Kitsuchi. "Ada sekitar dua puluh ribu pasukan musuh ... Sekitar 25-30 unit ada di dalam Tanah ..." "Hmm ... Jadi itu rencana mereka ya ..." Ucap Kitsuchi. Di sebuah Hutan, terlihat burung- burung beterbangan. Zabusa dan Haku sedang meloncat dari satu pohon ke pohon lainnya. Mendadak Haku terkejut, terlihat kertas-kertas peledak dibawa oleh burung- burung lukisan Sai. "Dhuaarrrrr...!!!" Sai dkk terbang di atas burung lukisannya. "Terus serang!!" Penyerangan Divisi Penyergapan terus berlanjut. "Siap!!" Saji menyalakan sebuah tanda ke Divisi lainnya. "Tanda itu ..." Dari jauh, Kakashi melihat tanda peringatan Saji. "Itu tanda dari pasukan penyergapan ... Ayo bergerak!!" Perintah Kakashi pada pasukannya. "Sementara itu, Zabusa dan Haku yang terkena ledakan berhasil selamat berkat teknik pelindung Haku. "Apa kau baik- baik saja, Tuan Zabusa?" tanya Haku. Terlihat tangan seorang ninja yang dibangkitkan Edo Tensei terpotong akibat ledakan, namun kembali lagi seperti semula. "Sepertinya Jutsumu sia-sia Haku ... Sepertinya Edo Tensei tak hanya membangkitkan mayat ... Tetapi juga membuatnya abadi ... Aku tak suka ini ..." Ucap Zabusa. Sementara itu, di tempat Kabuto dan Madara. "Resiko? Yang terbaik dari teknik ini adalah teknik ini tak memiliki resiko bagi penggunannya ..." Jawab Kabuto

The Soda Pop